Terkuak Pilot Salah Satu Penyebab Kecelakaan Sukhoi

Nasional / 19 June 2012

Kalangan Sendiri

Terkuak Pilot Salah Satu Penyebab Kecelakaan Sukhoi

Lois Official Writer
5940

Misteri kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 mulai terkuak, salah satu penyebabnya yaitu dari faktor si pilot. Seorang investigator Rusia yang mengetahui analisis sementara mengatakan bahwa si pilot hendak melakukan manuver. “Dia mau terbang di celah dua puncak gunung,” kata si investigator Rusia tersebut.

Aleksandr Yablontsev (57) merupakan pilot senior. Dia sudah menerbangkan 221 jenis pesawat dengan 14 ribu jam terbang. Bahkan, dia juga terlibat dalam pembangunan Sukhoi sejak 2004. Karena itulah, dia berniat menunjukkan kecanggihan Sukhoi pada tamu-tamunya. Sayangnya, sang pilot tak mengerti kontur jalur Gunung Salak.

Setelah mendapatkan ijin turun dari menara Cengkareng, dia terkejut ketika membelokkan pesawat ke kanan, justru mengarah ke tebing Salak. Dari rekaman kotak hitam, sesaat setelah permintaan memutar disetujui, terdengar suara pilot menjerit, “O Bozhe, chto eto takoe? (Ya Tuhan, apa ini?). Sayangnya, meskipun hendak menaikkan pesawat, waktu dan jarak tidak memungkinkan sehingga terjadilah kecelakaan itu.

Menurut Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Yablontsev dan kopilot Aleksandr Kochetkov mengabaikan peringatan sistem yang berbunyi sebelas kali, tanda pesawat dalam bahaya. Tapi seorang petugas di Cengkareng punya pandangan berbeda. “Semestinya pemandu tak menyetujui permintaan pilot berbelok ke kanan karena di monitor radar sebenarnya tercantum gunung,” ujarnya. Jika saja petugas menara menolak dan memerintahkan pesawat belok ke kiri, pilot punya waktu dua menit untuk menghindari puncak gunung. Kesibukan N yang memandu belasan pesawat lain dalam waktu bersamaan membuatnya tak waspada.

Kecelakaan Sukhoi ini memang membuat duka khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun, marilah kita belajar dari kejadian ini agar kesalahan tidak lagi terulang. Prosedur yang dilakukan bisa lebih baik lagi, kinerja orang-orang bisa ditingkatkan, apapun itu, kita berharap ini adalah kecelakaan terakhir di Gunung Salak.

 

Baca Juga :

Garin Nugroho : Bangga Itu Penting

Suka Mengunyah Es Tanda Orang Menderita Anemia

Hindari Kacaunya Hubungan Gara-Gara Bola

Sumber : tempo.co by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami